PROFIL KOTA KEDIRI, JAWA TIMUR
Kota Kediri terletak di wilayah selatan bagian barat Jawa Timur.
Kota Kediri merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang
terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.
PETA DELINIASI DAN DESKRIPSI BATASAN WILAYAH
Kota Kediri merupakan wilayah dengan luas wilayah 63,40 Km2
yang terbelah sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 KM. Kota Kediri
terletak di antara 111,05 derajat - 112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat
- 7,55 derajat Lintang Selatan. Wilayah kabupaten kediri diapit oleh 5
kabupaten yaitu tulungagung dan nganjuk disebelah barat, nganjuk dan jombang di
sebelah utara, jombang dan mlang di sebelah timur, blitar dan tulungagung
disebelah selatan.
Wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 3
wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Kota dengan luas wilayah 14,900 Km2 terdiri
dari 17 Kelurahan. Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 23,903 Km2 tediri
dari 15 Kelurahan. Serta Kecamatan Mojoroto dengan luas wilayah 24,601 Km2
tediri dari 14 Kelurahan. Secara administratif, Kota Kediri berada di tengah
wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah kecamatan kecamatan sebagai
beikut
·
Sebelah utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
·
Sebelah Selatan : Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih
·
Sebelah Timur : Kec. Wates dan
Kec. Gurah
·
Sebelah Barat : Kec. Banyakan dan Kec. Semen
Dari aspek topografi, kabupaten ini dapat dibagi menjadi 4 (empat) golongan dari luas wilayah, yaitu ketinggian
di atas 0 meter – 100
meter dpl membentang seluas 32,45%, ketinggian di atas 100 meter – 500 meter dpl membentang seluas 53,83%, ketinggian di atas 500 meter – 1.000 meter dpl
membentang seluas 9,98%, dan
ketinggian di atas 1.000 meter dpl membentang seluas 3,73%.
Kota Kediri memiliki tingkat kemiringan 0-40%. Kota kediri
merupakan satu-satunya kota
di Jawa Timur
yang mempunyai 2 gunung yaitu Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang. Sebagian besar wilayah Kota Kediri (90,49%) merupakan dataran
yang terletak pada kemiringan lereng 0 – 2%. Sedangkan wilayah Kota Kediri yang
terletak pada kemiringan lereng 15–40% adalah kawasan Gunung Maskumambang dan
Gunung Klotok di bagian barat Kecamatan Mojoroto.
Di wilayah
Kabupaten Kediri mengalir banyak sungai,
dimana sungai yang memiliki debit air yang cukup besar dan mengalir sepanjang tahun meliputi Kali Brantas, Kali Konto, Kali Bakung, Kali Kolokoso, Kulo Turitunggorono, Kali Bangi dan Kali Sedayu.
Air ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari hari.
FUNGSI UTAMA DAN PENDUKUNG YANG DIARAHKAN
Kota Kediri sebagai salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa
Timur ditetapkan kebijakan struktur ruangnya sebagai berikut :
1.
Pengembangan kota sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW)
2.
Pengembangan kota sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan Andalan Kediri – Tulungagung – Blitar
3.
Pengembangan sistem pusat pelayanan kota
4.
Pengembangan sistem prasarana wilayah
Kota
Kediri dalam Peraturan Daerah Kota Kediri
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri Tahun
2011-2030 ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi
untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder dan
pengembangan/peningkatan fungsi revitalisasi dan percepatan pengembangan
kota-kota pusat pertumbuhan Nasional.
Sebagai perkotaan yang ditetapkan sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Kota Kediri memiliki fungsi utama yaitu sebagai
penyedia sarana perkotaan untuk mendukung kegiatan pendidikan, industri,
perdagangan jasa dan pariwisata yang mampu melayani dalam skala regional yaitu
wilayah Kediri dan sekitarnya (Kediri - Tulungagung – Trenggalek - Blitar).
Penggunaan Lahan di Kota Kediri di
dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu
Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Dominasi penggunaan
lahan kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran,
perdagangan jasa, industri, pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota.
Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di dominsi oleh pendidikan, home
industri, industri, pariwisata dan pertanian serta pemukiman kepadatan sedang
dan rendah. Untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan lahannya adalah
perkantoran, industri, home industri, permukiman kepadatan sedang dan rendah
serta pertanian.
RONA KONDISI
EKSISTING YANG ADA
Demografi
Menurut catatan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Kediri, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2012 sebanyak
312.331 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.926 jiwa per km².
Perkembangan penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif, peningkatan
jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu mencapai 14,55%.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk pada
tahun tersebut lebih banyak disebabkan karena faktor urbanisasi, dengan amenity
yang dimiliki oleh Kota Kediri khususnya dalam pemberian layanan kebutuhan
dasar masyarakat yaitu peningkatan kualitas derajat kesehatan dan layanan
pendidikan yang secara tidak langsung telah mendorong arus urbanisasi penduduk
ke Kota Kediri.
Ekonomi
Sebagai
daerah perkotaan (urban), sektor perdagangan dan jasa di Kota Kediri paling
banyak memberikan kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduknya. Pengembangan
sektor perdagangan dan jasa ini menjadi fokus Pemerintah Kota Kediri dalam
mengatasi pengangguran, sebab program-program pembangunan ekonomi riil disektor
jasa & perdaganganlah yang terbukti mampu menggerakkan aktivitas ekonomi
masyarakat.
Pertumbuhan
Ekonomi Kota Kediri Tahun 2009-2013 menunjukkan angka peningkatan secara
keseluruhan berdasarkan Data BAPPEDA Kota Kediri digambarkan dalam grafik
berikut.
Grafik
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri
Sumber
: BPS Kota Kediri
Dari
grafik di atas diketahui perbandingan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur maupun Nasional
pada 2013 mampu melebihi keduanya. Selain itu, dapat kitaa ketahui bahwa Upah
Minimum Kota (UMK) sebagai ukuran tingkat pendapatan pekerja secara bertahap
tiap tahun mengalami peningkatan, peningkatan selama 6 tahun terakhir sebesar
10,33% setiap tahunnya.
Perkembangan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri
Sosial Budaya
Menjadi situs sebuah
ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, Kediri adalah salah satu pusat kebudayaan
utama bagi suku
Jawa, kota ini juga
berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi yang secara penanggalan kembali ke
era kerajaan Kediri dan kerajaan Majapahit. Ragam kesenian di Kabupaten Kediri tentunya
tidak lepas dari sejarah kerajaan Kediri. Salah satu kesenian khas daerah yang
dapat dinikmati wisatawan antara lain Seni Jaranan
Kesenian Jaranan
menyuguhkan berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa
takjub. Atraksi gerak pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali
diselingi unsur magis menjadikan kesenian ini layak ditonton. Di Kabupaten
Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati diantaranya
Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo.
Sarana dan Prasarana
Berdasarkan profil Kota Kediri Tahun 2014
yang disusun oleh Bappeda Kota Kediri, terdapat banyak sarana yang tersebar di
wilayah Kediri. Sarana yang ada di Kediri
yaitu berupa sarana kesehatan, pendidikan dan lain lain. Sebagai contoh,
menurut Dinas Kesehatan Kota Kediri, terdapat 14 rumah sakit dan 9 puskesmas
yang tersebar di Kediri. Menurut Kantor
Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Kediri, sarana Kependikikan berupa
perpustakaan mengalami peningkatan setiap tahunnya pada jumlah perpustakaan dan
jumlah bukunya sendiri. Menurut Profil Kota Kediri 2014, terdapat 2 sarana
olahraga, yaitu GOR Joyoboyo dan Stadion Brawijaya,
Prasarana Jalur Transportasi
Sumber: RTRW Kota Kediri Tahun 2011-2030
Prasarana yang tersedia di Kota Kediri dijelaskan dalam peta
persebaran jaringan yang merupakan peta rencana dari struktur ruang RTRW Kota
Kediri Tahun 2011-2030. Panjang jalan Kota Kediri yang tercatat di Dinas
Pekerjaan Umum Kota Kediri pada tahun 2003 adalah 173,741 km. Prasarana
transportasi di Kota Kediri dibedakan atas dua sistem utama, yakni sistem primer
dan sekunder.
Sistem jaringan jalan primer di Kota Kediri meliputi jalan arteri
primer, kolektor primer dan lokal primer. Adapun jaringan jalan sistem primer
di wilayah Kota Kediri adalah:
-
Jaringan jalan arteri primer merupakan
jalan penghubung antara Kota Kediri dan Kota Surabaya.
-
Jaringan jalan kolektor primer adalah
jalan yang menghubungkan Kota Kediri (Kota orde II) dengan kota orde III, yaitu
Tulungagung dan Nganjuk.
-
Jaringan jalan lokal primer adalah jalan
yang menghubungkan Kota Kediri dengan kota kecamatan.
GAMBARAN
POTENSI
-
Kediri ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem kota-perkotaan sebagai pusat
pelayanan sekunder dan pengembangan/peningkatan fungsi revitalisasi dan
percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan Nasional.
-
Masing masing
pusat lingkungan telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan pendidikan,
perdagangan dan pemerintahan skala lokal.
-
Pengembangan 5 sub terminal baru di Terminal Selomangleng, Terminal Mojoroto, Terminal
Ngronggo, Terminal Banaran dan Terminal Tempurejo.
-
Jaringan pengairan di Kota Kediri
sebagian telah menggunakan irigasi teknis dan telah melayani hampir seluruh
wilayah Kota Kediri.
-
Jaringan PLN telah hampir melayani seluruh
wilayah Kota Kediri.
Sumber : RTRW Kota Kediri 2011-2030
PERMASALAHAN
WILAYAH
-
Terjadinya pengelompokan atau
pemusatan fasilitas pada daerah tengah (terutama Kecamatan Kota), sehingga
timbul disparitas pembangunan.
-
Infrastruktur pemukiman belum
sepenuhnya menjangkau kawasan pemukiman.
-
Kemacetan yang berasa di beberapa titik
simpul transportasi karena merupakan jalan utama dan kepadatan pemusatan
fasilitas. Pada umumnya terjadi di sekitar pasar atau kawasan pertokoan dengan
penataan sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan yang bersinggungan langsung
dengan kendaraan yang memiliki intensitas sangat tinggi.
-
Masih terdapat daerah yang tidak terlayani
jaringan listrik PLN dan PDAM
Sumber : RTRW
Kota Kediri 2011-2030
PENGEMBANGAN
POTENSI
o
Mempercepat pengembangan kawasan Agropolitan untuk mendorong
pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Kediri Timur dan Kediri Barat melalui
peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran produk pertanian unggulan serta pengembangan infrastruktur
penunjang
o
Memprioritaskan pengembangan wilayah tertinggal melalui peningkatan infrastruktur
dan sarana pendukung lainnya, seperti ketersediaan listrik dan PDAM
o
Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perdesaan dan perkotaan
o
Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam
di perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
o
Menjadikan tempat-tempat bersejarah yang ada di
kota Kediri sebagai sarana penelitian dan pariwis