Selasa, 28 Maret 2017

PROFIL KOTA KEDIRI

PROFIL KOTA KEDIRI, JAWA TIMUR

Kota Kediri terletak di wilayah selatan bagian barat Jawa Timur. Kota Kediri merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.

PETA DELINIASI DAN DESKRIPSI BATASAN WILAYAH

Kota Kediri merupakan wilayah dengan luas wilayah 63,40 Km2 yang terbelah sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 KM. Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat - 112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat - 7,55 derajat Lintang Selatan. Wilayah kabupaten kediri diapit oleh 5 kabupaten yaitu tulungagung dan nganjuk disebelah barat, nganjuk dan jombang di sebelah utara, jombang dan mlang di sebelah timur, blitar dan tulungagung disebelah selatan.
Wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Kota dengan luas wilayah 14,900 Km2 terdiri dari 17 Kelurahan. Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 23,903 Km2 tediri dari 15 Kelurahan. Serta Kecamatan Mojoroto dengan luas wilayah 24,601 Km2 tediri dari 14 Kelurahan. Secara administratif, Kota Kediri berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah kecamatan kecamatan sebagai beikut
·         Sebelah utara                : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
·         Sebelah Selatan            : Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih
·         Sebelah Timur               : Kec. Wates dan Kec. Gurah
·         Sebelah Barat               : Kec. Banyakan dan Kec. Semen
Dari aspek topografi, kabupaten ini dapat dibagi menjadi 4 (empat) golongan dari luas wilayah, yaitu ketinggian di atas 0 meter – 100 meter dpl membentang seluas 32,45%, ketinggian di atas 100 meter – 500 meter dpl membentang seluas 53,83%, ketinggian di atas 500 meter – 1.000 meter dpl membentang se­luas 9,98%, dan ketinggian di atas 1.000 meter dpl membentang seluas 3,73%.
Kota Kediri memiliki tingkat kemiringan 0-40%. Kota kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung yaitu Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang. Sebagian besar wilayah Kota Kediri (90,49%) merupakan dataran yang terletak pada kemiringan lereng 0 – 2%. Sedangkan wilayah Kota Kediri yang terletak pada kemiringan lereng 15–40% adalah kawasan Gunung Maskumambang dan Gunung Klotok di bagian barat Kecamatan Mojoroto.
Di wilayah Kabupaten Kediri mengalir banyak sungai, dimana sungai yang memiliki debit air yang cukup besar dan mengalir sepan­jang tahun meliputi Kali Brantas, Kali Konto, Kali Bakung, Kali Kolokoso, Kulo Turitunggorono, Kali Bangi dan Kali Se­dayu. Air ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari hari.
Kondisi iklim pada wilayah Kabu­paten Kediri pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yaitu secara umum beriklim tropis dengan dua musim. Kondisi iklim rata-rata Kabupaten Kediri, yaitu Suhu maksimum rata-rata 30,70C pada musim kemarau dan suhu mini­mum rata-rata 23,80C, sedangkan pada musim penghujan atau suhu rata-rata setahunnya sebesar 27,20C.
FUNGSI UTAMA DAN PENDUKUNG YANG DIARAHKAN
Kota Kediri sebagai salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Timur ditetapkan kebijakan struktur ruangnya sebagai berikut :
1.               Pengembangan kota sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
2.               Pengembangan kota sebagai Pusat Pelayanan Kawasan Andalan Kediri – Tulungagung – Blitar
3.               Pengembangan sistem pusat pelayanan kota
4.               Pengembangan sistem prasarana wilayah
Kota Kediri dalam Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri Tahun 2011-2030 ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder dan pengembangan/peningkatan fungsi revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan Nasional. 
Sebagai perkotaan yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Kota Kediri memiliki fungsi utama yaitu sebagai penyedia sarana perkotaan untuk mendukung kegiatan pendidikan, industri, perdagangan jasa dan pariwisata yang mampu melayani dalam skala regional yaitu wilayah Kediri dan sekitarnya (Kediri - Tulungagung – Trenggalek - Blitar).

Penggunaan Lahan di Kota Kediri di dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Dominasi penggunaan lahan kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran, perdagangan jasa, industri, pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota. Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di dominsi oleh pendidikan, home industri, industri, pariwisata dan pertanian serta pemukiman kepadatan sedang dan rendah. Untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan lahannya adalah perkantoran, industri, home industri, permukiman kepadatan sedang dan rendah serta pertanian.
RONA KONDISI EKSISTING YANG ADA
Demografi
Menurut catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2012 sebanyak 312.331 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.926 jiwa per km². Perkembangan penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif, peningkatan jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu mencapai 14,55%.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut lebih banyak disebabkan karena faktor urbanisasi, dengan amenity yang dimiliki oleh Kota Kediri khususnya dalam pemberian layanan kebutuhan dasar masyarakat yaitu peningkatan kualitas derajat kesehatan dan layanan pendidikan yang secara tidak langsung telah mendorong arus urbanisasi penduduk ke Kota Kediri.
Ekonomi
Sebagai daerah perkotaan (urban), sektor perdagangan dan jasa di Kota Kediri paling banyak memberikan kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduknya. Pengembangan sektor perdagangan dan jasa ini menjadi fokus Pemerintah Kota Kediri dalam mengatasi pengangguran, sebab program-program pembangunan ekonomi riil disektor jasa & perdaganganlah yang terbukti mampu menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri Tahun 2009-2013 menunjukkan angka peningkatan secara keseluruhan berdasarkan Data BAPPEDA Kota Kediri digambarkan dalam grafik berikut.

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri
Sumber : BPS Kota Kediri
Dari grafik di atas diketahui perbandingan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur maupun Nasional pada 2013 mampu melebihi keduanya. Selain itu, dapat kitaa ketahui bahwa Upah Minimum Kota (UMK) sebagai ukuran tingkat pendapatan pekerja secara bertahap tiap tahun mengalami peningkatan, peningkatan selama 6 tahun terakhir sebesar 10,33% setiap tahunnya.

Perkembangan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri

Sosial Budaya
            Menjadi situs sebuah ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, Kediri adalah salah satu pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa, kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi yang secara penanggalan kembali ke era kerajaan Kediri dan kerajaan Majapahit. Ragam kesenian di Kabupaten Kediri tentunya tidak lepas dari sejarah kerajaan Kediri. Salah satu kesenian khas daerah yang dapat dinikmati wisatawan antara lain Seni Jaranan
            Kesenian Jaranan menyuguhkan berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa takjub. Atraksi gerak pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali diselingi unsur magis menjadikan kesenian ini layak ditonton. Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati diantaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo.
Sarana dan Prasarana
Berdasarkan profil Kota Kediri Tahun 2014 yang disusun oleh Bappeda Kota Kediri, terdapat banyak sarana yang tersebar di wilayah Kediri. Sarana yang ada di Kediri yaitu berupa sarana kesehatan, pendidikan dan lain lain. Sebagai contoh, menurut Dinas Kesehatan Kota Kediri, terdapat 14 rumah sakit dan 9 puskesmas yang tersebar di Kediri. Menurut Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Kediri, sarana Kependikikan berupa perpustakaan mengalami peningkatan setiap tahunnya pada jumlah perpustakaan dan jumlah bukunya sendiri. Menurut Profil Kota Kediri 2014, terdapat 2 sarana olahraga, yaitu GOR Joyoboyo dan Stadion Brawijaya,

Prasarana Jalur Transportasi
Sumber: RTRW Kota Kediri Tahun 2011-2030
Prasarana yang tersedia di Kota Kediri dijelaskan dalam peta persebaran jaringan yang merupakan peta rencana dari struktur ruang RTRW Kota Kediri Tahun 2011-2030. Panjang jalan Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri pada tahun 2003 adalah 173,741 km. Prasarana transportasi di Kota Kediri dibedakan atas dua sistem utama, yakni sistem primer dan sekunder.
Sistem jaringan jalan primer di Kota Kediri meliputi jalan arteri primer, kolektor primer dan lokal primer. Adapun jaringan jalan sistem primer di wilayah Kota Kediri adalah:
-          Jaringan jalan arteri primer merupakan jalan penghubung antara Kota Kediri dan Kota Surabaya.
-          Jaringan jalan kolektor primer adalah jalan yang menghubungkan Kota Kediri (Kota orde II) dengan kota orde III, yaitu Tulungagung dan Nganjuk.
-          Jaringan jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan Kota Kediri dengan kota kecamatan.
GAMBARAN POTENSI
-          Kediri ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem kota-perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder dan pengembangan/peningkatan fungsi revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan Nasional. 
-          Masing masing pusat lingkungan telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan pendidikan, perdagangan dan pemerintahan skala lokal.
-           Jaringan pengairan di Kota Kediri sebagian telah menggunakan irigasi teknis dan telah melayani hampir seluruh wilayah Kota Kediri. 
-          Jaringan PLN telah hampir melayani seluruh wilayah Kota Kediri. 
Sumber : RTRW Kota Kediri 2011-2030
PERMASALAHAN WILAYAH
-          Terjadinya pengelompokan atau pemusatan fasilitas pada daerah tengah (terutama Kecamatan Kota), sehingga timbul disparitas pembangunan. 
-          Infrastruktur pemukiman belum sepenuhnya menjangkau kawasan pemukiman.
-          Kemacetan yang berasa di beberapa titik simpul transportasi karena merupakan jalan utama dan kepadatan pemusatan fasilitas. Pada umumnya terjadi di sekitar pasar atau kawasan pertokoan dengan penataan sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan yang bersinggungan langsung dengan kendaraan yang memiliki intensitas sangat tinggi.
-          Masih terdapat daerah yang tidak terlayani jaringan listrik PLN dan PDAM
Sumber : RTRW Kota Kediri 2011-2030
PENGEMBANGAN POTENSI
o   Mempercepat pengembangan kawasan Agropolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Kediri Timur dan Kediri Barat melalui peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran produk pertanian unggulan serta pengembangan infrastruktur penunjang
o   Memprioritaskan pengembangan wilayah tertinggal melalui peningkatan infrastruktur dan sarana pendukung lainnya, seperti ketersediaan listrik dan PDAM
o   Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perdesaan dan perkotaan
o   Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam di perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangu­nan berkelanjutan.
o   Menjadikan tempat-tempat bersejarah yang ada di kota Kediri sebagai sarana penelitian dan pariwis